Media-Media Mempelajari Fotografi-Saat ini
fotografi berkembang pesat dengan banyaknya media-media pendidikan yang bisa
membawa kita untuk mengetahui dunia fotografi lebih jauh lagi.
Beberapa orang
punya kelebihan memotret dengan alami atau belajar secara otodidak. Juga terdapat
orang yang memperoleh kemampuan foto dari sekolah formal atau tempat khusus.
Pada tahun
1980-an kita harus pergi ke luar negeri jika ingin mendalami ilmu fotografi.
Namun saat ini kita tidak harus pergi keluar negeri hanya untuk belajar fotografi, di Indonesia sendiri sudah
banyak tempat belajar fotografi, terlebih di kota besar. Fotografi bisa
dipelajari dibangku kuliah atau pendidikan formal, kita juga bisa mempelajari
fotografi melalui media internet. Jika mempelajari fotografi tanpa kerjakeras,
ketekunan, dan cepat merasa puas, maka fotografer tidak akan sukes dalam tahap
ini.
1. Pendidikan
Formal
Pendidikan formal
adalah belajar mendalami fotografi si sekolah atau kuliah.
Pendidikan Formal
dapat mengajari kita menjadi lebih disiplin dalam mempelajari fotografi, dan
juga mempunyai guru yang dapat membimbing kita agar proses belajar lebih
efektif.
Pendidikan formal
rata-rata berbiaya cukup mahal dan memiliki jadwal yang tidak fleksible karena
kita harus mengikuti jadwal yang ditentukan.
Pendidikan formal
mirip seperti kita mengambil jurusan dalam perkuliahan. Jadwal sudah di atur,
pembimbing yang ditetapkan akan lebih cepat membawa kita kedunia fotografi.
Biasanya program studi yang akan kita pelajari dalam
pendidikan formal adalah :
- Sejarah fotografi
- Fotografi dasar
- Fotografi still life
- Fotografi fasion
- Foto jurnalistik
- Foto produk
- Foto pernikahan
- Fotografi alam dan satwa (wild life photography)
- Kamar gelap
- Industry fotografi
- Digital imaging
Jika kita ingin
mengambil jalur formal untuk mempelajari fotografi, maka pilih sekolah yang
dikenal banyak orang atau yang sudah memiliki lulusan yang bagus, sebab kita sudah
mengeluarkan banyak biaya dan memakan waktu yang cukup lama dalam proses
belajarnya.
Kesuksesan
fotografer tidak dilihat dari mana kita bersekolah atau gelar yang di dapatnya.
Penilaian akhir seorang fotografer dilihat dari hasil akhir karyanya. Kelebihan
fotografer yang mendapatkan pendidikan formal biasanya lebih menguasai teknik
dan lebih kuat mengkonsep sebuah foto sesuai teori yang didapatnya.
2.Pendidikan Informal
Pendidikan
informal adalah pendidikan fotografi yang saat ini digemari oleh para pendatang
baru didunia fotografi.
Pendidikan
Informal mempunyai bebrapa kelebihan, salah satunya biaya yang murah dan
terjangkau dan waktu belajar yang feksibel, kita juga bisa memilih materi apa
saja sesuai kebutuhan. Hanya saja dalam mengikuti pendidikan formal, banyak
fotografer menjadi tidak disiplin dalam mempelajari fotografi. Hal itu
menyebabkan lamanya proses belajar.
Kita bisa
mendapat pendidikan informal dengan cara:
Kita bisa
mengikuti workshop fotografi yang banyak diadakan setiap minggu yang biasanya
diadakan di kota-kota besar di Indonesia.
Dengan mudah kita
bisa mencari workshop fotografi di Internet, beberapa portal fotografi menyediakan
event-event workshop. Karena itu, sering-seringlah mencari workshop fotografi
yang bagus.
Ikutilah beberapa workshop photography, jangan hanya satu
kali. Karena belajar foto tidak bisa instan. Dengan mengikuti beberapa workshop
serta seminar kita akan memiliki banyak sumber inspirasi dan ide ide kreatif
yang baru.
Jangan hanya satu
kali mengikuti beberapa workshop fotografi, karena proses belajar fotografi
tidak bisa secara instan. Dengan ikut beberapa workshop dan seminar, kita bisa
mendapat banyak sumber inspirasi dan ide baru yang kreatif.
Materi yang dapat kita peroleh dari workshop adalah :
- Oprasinal kamera
- Pengenalan dasar fotografi
- Teknik dasar fotografi
- Dasar dasar komposisi
- Model photography tingkat dasar
- Editing dan pengolahan foto
- Studio lighting tingkat dasar
Tips memilih workshop dan seminar:
-Pilih beberapa
workshop/seminar yang mempunyai bahan pembahasan yang bagus dan reputasi
pembicara yang bagus. Dengan pengetahuan yang mungkin sudah kita dapat sebelumnya, kita bisa menilai apakah sang pembicara dalam workshop/seminar itu berkopeten atau tidak. Jika anda sama sekali tidak mengetahui tentang si
pembicara, cobalah bertanya pada orang lain yang mungkin mengetahuinya atau
cari informasi dari intenet.
-Beberapa
pembicara yang terkenal adalah juga seorang penulis buku. Dengan bukunya yang
kita tahu, artinya anda sudah punya referensi tentangnya.
-Jangan lupa
perhitungkan biaya yang akan dikeluarkan. Secara umum, pembicara mempunyai kompetensi
tinggi dan terkenal, biasanya akan memasang biaya tinggi dalam workshopnya.
-Kita harus
pasitikan mengikuti sebuah workshop yang materinya sesuai dengan kebutuhan kita. Pertimbangkan isi materi atau isi yang dibicarakan dalam workshop/seminar.
Jika cocok, pertimbangkan untuk mengikutinya.
Buku adalah
jendela dunia, pilih buku yang bisa meluaskan wawasan kita dalam fotografi.
Internet adalah salah satu cara jalan pintas untuk mempelajari fotografi. Banyak
e-book dan artikel-artikel yang bertebaran di internet untuk mempelajari
fotografi. Beberapa portal fotografi memberi fasilitas untuk beberapa artikel
dan forum dalam pembahasan fotografi.
Cara paling
efektif dalam mempelajari fotografi adalah dengan membaca, beli beberapa buku
panduan belajar fotografi.
Luangkan waktu
untuk membacanya, dengan begitu kita akan mempelajari hal-hal baru. Buku dan
artikel di manfaatkan banyak fotografer yang sukses. Praktekan hal-hal baru
yang yang kita pelajari dari buku & artikel. Praktek akan mempercepat
proses belajar.
Tips memilih buku
bermutu:
Kita sering
terkecoh saat memilih buku yang bagus, padahal dengan membeli buku kita sudah
mengeluarkan uang yang cukup banyak, namun isi buku yang kita beli tidak sesuai
yang kita pikirkan. Bahasa yang di pakai dalam buku tersebut sulit dipahami,
berbelit-belit dan membosankan.
Ada beberapa tips dalam memilih buku yang bermutu :
1. Baca sinopsisnya
Sinopsis merupakan
ringkasan isi buku yang memuat kelebihan-kelebihan buku tersebut, terdapat di
belakang buku. Bacalah sinopsis buku tersebut untuk memutuskan membeli atau
tidak.
2.Bacalah daftar isinya
Lihat daftar isi
buku untuk mengetahui isi sebuah buku. Daftar isi merupakan kumpulan daftar kumpulan
nomor halaman yang terdapat disebuah buku.
3. Kenali penulisnya
Lebih baik kita
membeli buku yang penulisnya sudah kita tahu, jika kita tahu penulis buku
tersebut sebagai penulis yang berkualitas maka kita bisa merasa yakin untuk
membeli buku tersebut.
Komunitas adalah
organisasi sosial yang anggotanya mempunyai hobi/kegemaran yang sama. Disetiap
kota-kota besar Indonesia biasanya sudah mempunyai komunitas fotografi. Ikutilah
komunitas tersebut karena dengan ikut ke dalam sebuah komunitas akan memperbanyak
pertukaran informasi, ilmu, tips dan trik dari para fotografer veteran.
Setelah mengikuti
komunitas, luangkan waktu untuk mengikuti beberapa kegiatan komunitas, kegiatan
ini juga membantu menambah referensi dan mendapat ilmu-ilmu baru untuk
mengembangkan kemampuan kita.
Tips memilih club/komunitas:
-Pilih komunitas
yang berkualitas, jangan mengikuti komunitas dengan kegiatannya yang hanya
berkumpul dan berbincang di cafe saja. Pilih komunitas dengan kegiatan rutin
yang bisa membawa kita jauh lebih dalam ke dunia fotografi.
-Tanya pada
pengurus dalam komunitas tersebut tentang apa saja kegiatan-kegiatan rutinnya.
-Komunitas yang
berkualitas akan cepat membawa kita mempelajari fotografi karena termotivasi
rekan-rekan lainnya.
Ikutilah beberapa
hunting fotografi yang diadakan hampir setiap akhir pekan, dengan begitu kita
juga akan menambah portofolio kita dalam foto.
Pilihlah beberapa hunting yang bagus dan jangan gegabah
dalam memilih hunting karena ini akan membuang budget percuma, jangan hanya
tertarik dengan model yang cantik, lokasi yang bagus namun sesuaikan dengan
kebutuhan portpolio kita.
Luangkan waktu
untuk berbagi info dengan rekan seprofesi saat hunting berlangsung, dengan
begitu kita menambah wawasan yang baru.
Tips memilih hunting fotografi:
-Hunting di buat untuk mempermudah fotografer untuk membuat porpolio.
-Kadang
hunting fotografi disalah artikan untuk memamerkan gear kamera yang kita punya.
-Jangan pernah minder dengan camera atau gear peserta lain.
-Pilihlah hunting yang dapat menambahkan portpolio kita,
jangan gegabah memilih hunting.
Tips dalam memilih hunting fotografi :
1. Kenali penyelengaranya
Kita tidak akan
tertipu saat mengikuti hunting dengan mengenal dan mengetahui penyelanggara
hunting.
2. Cari tahu konsep huntingnya
Bertanya pada
penyelenggara apa konsep hunting yang akan dilaksanakan, jika mengambil konsep
hunting model, maka kita harus mengetahui siapa modelnya, apa wardrobe yang
digunakan, dan apa saja susunan acaranya.
3. Sesuaikanlah dengan portpolio kita
Jangan ikuti
beberapa hunting foto dengan konsep yang sama padahal kita sudah mempunyai
stok/portofolio foto yang sama.
Kesalahan adalah
salah satu hasil proses belajar
Luangkan waktu
extra untuk mengevaluasi hasil foto kita, diskusikan dengan rekan seprofesi dan
mintalah masukan yang positif untuk memperbaiki hasil foto kita.
Modal minat dan
tekat tidaklah cukup untuk menjadi seorang fotografer sukses. Kemampuan fotografi
akan lebih baik dan sepenuhnya kita kuasai bila kita serius mempelajari seluk
beluk dunia fotografi.
Tips belajar dari sebuah kesalahan :
-Tidak semua
kesalahan berarti buruk, kesalahan bisa menjadi dasar pengalaman baru kepada
kita dan biasanya kita lebih cepat belajar dari sebuah kesalahan.
-Terkadang kita
akan merasa bosan dalam belajar fotografi, apalagi saat kita mencoba foto dengan berbagai teknik namun masih saja jelek. Rasa bosan wajar dialami para
fotografer baru, untuk mengatasinya cobalah bangkit kembali dengan hunting foto
sambil berekreasi bersama keluarga atau mengunjungi pameran foto, dengan begitu
semangat untuk terus belajar fotografi
kembali.
Jangan pernah putus asa dalam belajar, teruslah mencoba!
Salam
Kiki Photography
[Penulis Buku
Tips Praktis Bisnis Fotografi]