Teknik Foto Slow Speed
Teknik fotografi slow speed (kecepatan rendah) ini adalah
salah satu teknik yang penting
dalam dunia fotografi, terutama dalam bidang landscape (pemandangan alam).
Istilah lain yang kadang dipakai untuk teknik ini adalah
teknik long exposure.
(Source: hazel.co.id) |
Berikut adalah peralatan dan gadget yang diperlukan dan membantu dalam proses teknik ini:
- Kamera
digital SLR, speed/kecepatan
bisa diatur sesuai
keinginan fotografer. Untuk masuk ke dalam kategory “slow speed”, biasanya
shutter harus terbuka setidaknya selama 1 detik.
- Tripod, Ini alat terpenting dalam teknik foto ini. Sekarang ini, sebuah tripod yang bagus adalah yang tidak terlalu berat agar
mudah untuk dibawa ke mana2, namun tetap kokoh agar tidak gampang “shake”.
- Cable
release/remote release - gadget ini berguna untuk mengurangi guncangan
yang disebabkan ketika sang fotografer menekan tombol shutter.
- Filter
ND - Natural Density filter ini adalah sebuah kaca gelap yang
diletakkan di depan kamera, seperti sebuah kacamata hitam untuk mengurangi
cahaya yang masuk ke dalam mata kita. Ini berfungsi untuk pemotretan dengan efek
slow speed pada tepat yang sangat terang (biasanya di tengah
hari). Contoh situasi di mana filter ND ini dibutuhkan, adalah saat siang
hari dan kita ingin memotret pemandangan air terjun. Speed yang kita pakai agar menghasilkan air yang
terlihat seperti mist (kabut) itu sekitar 5-10 detik. Namun karena
terangnya matahari, settingan kamera sudah pada titik terendah, yaitu ISO
50 (atau kadang ISO 100), dan diafragma lensa sudah tertutup di f22
(bukaan terkecil di kebanyakan lensa wide). Agar didapatkan pencahayaan yang tepat,
kecepatan kamera seharusnya di set pada 1/15 detik. Namun jika menggunakan
filter ND ini, kita dapat menggunakan speed yang lebih rendah lagi.
Berikut adalah cara untuk mendapatkan setting-an
yang tepat di kamera digital SLR anda, dalam menggunakkan teknik ini:
- Menentukan kecepatan adalah hal paling pertama yang kalian lakukan. Agar bisa mengetahui kecepatan
yang paling pas, dibutuhkan sedikit “trial dan
error” atau bereksperimen beberapa kali. Contohnya, sang fotografer ingin
memotret sebuah bangunan, dan ingin mendapatkan efek awan yang terlihat melaju sangat cepat
di latar bangunan tersebut. Efek yang anda dapatkan tentunya akan terpaut
dengan kecepatan dari gerakan awan tersebut, dan juga seberapa lama anda
membuka shutter.
- Selanjutnya, set diafragma anda
untu mendapatkan depth of field (ruang fokus) yang anda inginkan. Untuk
teknik fotografi landscape dengan slow speed, biasanya sang fotografer
ingin bukaan yang agak sempit sekitar
f8.0 – f22. Hal ini juga
akan membantu untuk mencapai speed yang rendah.
- Yang terakhir adalah ISO.
Carilah ISO yang tepat dengan memadu kecepatan dan bukaan yang baru saja
kita set. Jika mendapatkan ISO yang terlalu tinggi (ISO 1600 ke atas),
cobalah untuk membuka diafragma sedikit, agar kita bisa menyetel ISO lebih
rendah. Ini dilakukan agar anda akan menghasilkan sebuah gambar yang lebih
detail dan meminimalkan noise.
- Jika
ISO sudah berada ditingkat
paling rendah, dan tetap
saja hasil yang didapatkan over (terlalu terang), maka kecilkan bukaan
diafragma semaksimal mungkin. Jika tetap over, maka anda harus menggunakan filter
ND.
(Source: hazel.co.id)
Kapankah teknik ini dapat digunakan? Teknik ini bisa
digunakan pada saat anda ingin merekam sebuah gerakan dari subjek yang anda
potret. Hampir semua bidang atau ‘genre’ fotografi dapat memanfaatkan teknik
ini. Namun berikut adalah beberapa tipe fotografi yang umumnya bisa
mempergunakan teknik ini:
- Sport
– Teknik panning biasa digunakan untuk menangkap sebuah objek yang sedang
bergerak dengan cepat. Teknik ini membekukan objek yang sedang melaju
dengan kencangnya, tetapi latar nya blur unutk memperlihatkan efek
kecepatan.
- Arsitektur
– Slow speed sering digunakan untuk pemotretan sebuah arsitektur. Ini
dapat membantu mencapai fstop yang sangat sempit, agar menghasilkan gambar
yang tajam.
- Trik
– Slow speed seringkali digunakan agar menghasilkan foto-foto yang aneh dan tidak lazim
dilihat oleh mata manusia sendiri. Dengan menggunakan teknik ini sang
fotografer dapat berkarya dengan tanpa batasan sedikitpun.
- Landscape
– Fotografi pemandangan juga sering memaksimalkan efek slow speed ini
untuk membantu menambahkan dramatisme dari foto tersebut.
- Abstract
– Foto-foto abstrakt juga sering didapat dengan teknik ini. Dengan
menangkap efek blur atau kombinasi warna2 yang acak akan membuat sebuah
karya seni yang menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar