Selasa, 24 Maret 2015

Teknik Foto Slow Speed

Teknik Foto Slow Speed


Teknik fotografi slow speed (kecepatan rendah) ini adalah salah satu teknik yang penting dalam dunia fotografi, terutama dalam bidang landscape (pemandangan alam). Istilah lain yang kadang dipakai untuk teknik ini adalah teknik long exposure.
(Source: hazel.co.id)

Berikut adalah peralatan dan gadget yang diperlukan dan membantu dalam proses teknik ini:


  • Kamera digital SLR, speed/kecepatan bisa diatur sesuai keinginan fotografer. Untuk masuk ke dalam kategory “slow speed”, biasanya shutter harus terbuka setidaknya selama 1 detik.
  • Tripod, Ini alat terpenting dalam teknik foto ini. Sekarang ini, sebuah tripod yang bagus  adalah yang tidak terlalu berat agar mudah untuk dibawa ke mana2, namun tetap kokoh agar tidak gampang “shake”.
  • Cable release/remote release - gadget ini berguna untuk mengurangi guncangan yang disebabkan ketika sang fotografer menekan tombol shutter.
  • Filter ND - Natural Density filter ini adalah sebuah kaca gelap yang diletakkan di depan kamera, seperti  sebuah kacamata hitam untuk mengurangi cahaya yang masuk ke dalam mata kita. Ini berfungsi untuk pemotretan dengan efek slow speed pada tepat  yang sangat terang (biasanya di tengah hari). Contoh situasi di mana filter ND ini dibutuhkan, adalah saat siang hari dan kita ingin memotret pemandangan air terjun. Speed yang kita pakai agar menghasilkan air yang terlihat seperti mist (kabut) itu sekitar 5-10 detik. Namun karena terangnya matahari, settingan kamera sudah pada titik terendah, yaitu ISO 50 (atau kadang ISO 100), dan diafragma lensa sudah tertutup di f22 (bukaan terkecil di kebanyakan lensa wide). Agar didapatkan pencahayaan yang tepat, kecepatan kamera seharusnya di set pada 1/15 detik. Namun jika menggunakan filter ND ini, kita dapat menggunakan speed yang lebih rendah lagi.
Berikut adalah cara untuk mendapatkan setting-an yang tepat di kamera digital SLR anda, dalam menggunakkan teknik ini:
  1. Menentukan kecepatan adalah hal paling pertama yang kalian lakukan. Agar bisa mengetahui kecepatan yang paling pas, dibutuhkan sedikit “trial dan error” atau bereksperimen beberapa kali. Contohnya, sang fotografer ingin memotret sebuah bangunan, dan ingin mendapatkan efek awan  yang terlihat melaju sangat cepat di latar bangunan tersebut. Efek yang anda dapatkan tentunya akan terpaut dengan kecepatan dari gerakan awan tersebut, dan juga seberapa lama anda membuka shutter.
  2. Selanjutnya, set diafragma anda untu mendapatkan depth of field (ruang fokus) yang anda inginkan. Untuk teknik fotografi landscape dengan slow speed, biasanya sang fotografer ingin bukaan yang agak sempit sekitar f8.0 – f22. Hal ini juga akan membantu untuk mencapai speed yang rendah.
  3. Yang terakhir adalah ISO. Carilah ISO yang tepat dengan memadu kecepatan dan bukaan yang baru saja kita set. Jika mendapatkan ISO yang terlalu tinggi (ISO 1600 ke atas), cobalah untuk membuka diafragma sedikit, agar kita bisa menyetel ISO lebih rendah. Ini dilakukan agar anda akan menghasilkan sebuah gambar yang lebih detail dan meminimalkan noise.
  4. Jika ISO sudah berada ditingkat paling rendah, dan tetap saja hasil yang didapatkan over (terlalu terang), maka kecilkan bukaan diafragma semaksimal mungkin. Jika tetap over, maka anda harus menggunakan filter ND.
    (Source: hazel.co.id)
Kapankah teknik ini dapat digunakan? Teknik ini bisa digunakan pada saat anda ingin merekam sebuah gerakan dari subjek yang anda potret. Hampir semua bidang atau ‘genre’ fotografi dapat memanfaatkan teknik ini. Namun berikut adalah  beberapa tipe fotografi yang umumnya bisa mempergunakan teknik ini:
  • Sport – Teknik panning biasa digunakan untuk menangkap sebuah objek yang sedang bergerak dengan cepat. Teknik ini membekukan objek yang sedang melaju dengan kencangnya, tetapi latar nya blur unutk memperlihatkan efek kecepatan.
  • Arsitektur – Slow speed sering digunakan untuk pemotretan sebuah arsitektur. Ini dapat membantu mencapai fstop yang sangat sempit, agar menghasilkan gambar yang tajam.
  • Trik – Slow speed seringkali digunakan agar menghasilkan foto-foto yang aneh dan tidak lazim dilihat oleh mata manusia sendiri. Dengan menggunakan teknik ini sang fotografer dapat berkarya dengan tanpa batasan sedikitpun.
  • Landscape – Fotografi pemandangan juga sering memaksimalkan efek slow speed ini untuk membantu menambahkan dramatisme dari foto tersebut.
  • Abstract – Foto-foto abstrakt juga sering didapat dengan teknik ini. Dengan menangkap efek blur atau kombinasi warna2 yang acak akan membuat sebuah karya seni yang menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar