Minggu, 22 Maret 2015

Setting Kamera Untuk Foto Hitam Putih

Setting Kamera Untuk Foto Hitam Putih

Mengabadikan gambar hitam putih tidak sama dengan gambar berwarna, kontras adalah perbedaan paling mendasar, dimana perbedaan gelap terang subjek akan menjadi fokus utama foto hitam putih. Karena tidak bisa menonjolkan warna, maka hal lain berupa bentuk, pola dan pengulangan yang akan ditonjolkan untuk mengisi komposisi foto hitam putih.
Selain menguasai beberapa hal diatas, kita perlu mengetahui pula setting kamera yang pas untuk mendapatkan foto yang baik. Berikut penjelasannya :

1.  Pilih antara Low Key dan High Key

Gambar hitam putih tidak selalu menonjolkan kontras antara hitam dan putih, kita juga bisa menggunakan berbagai cara lain. Umumnya dikenal 2 efek untuk foto hitam putih yaitu low key dan High key. low key adalah background dan subjek yang serba hitam seperti ditunjukkan gambar dibawah. Untuk keberhasilan low key kita harus mencegah jatuhnya cahaya pada background, karena cahaya sedikit saja akan merusak komposisi. Kita bisa memakai cahaya natural atau cahaya flash untuk efek ini.
(source: http://askthephotographer.com/)

Sedangkan High key adalah Background dan subjek yang serba putih yang ditunjukkan dengan gambar dibawah. Kunci high key adalah menghilangkan segala jenis bayangan dan menerangi subjek dengan diffused light atau menggunakan exposure compensation bila diperlukan.
(source: http://askthephotographer.com/)
Untuk menampilkan efek high key tentunya diperlukan pencahayaan lebih dibandingkan dengan low key.

2. Aperture

Foto hitam putih biasanya juga menonjolkan daerah background maupun foreground, jadi kita bisa mengatur kamera dengan bukaan aperture sempit, misal f/16 agar daerah-daerah terebut tidak buram/blur.

3. ISO

Usahakan memakai ISO rendah ex. 100. Banyak foto hitam putih yang bagus dengan area bintik-bintik hitam/disebut grain, berbeda dengan noise yang dihasilkan oleh ISO tinggi, ex. ISO 2500. Dengan ISO 100 gambar yang dihasilkan akan jernih dan kita dapat menambahkan grain dalam proses editing.
(source: http://askthephotographer.com/)

4. Gunakan Format RAW

format RAW sangat baik dalam fotografi jenis apapun, termasuk juga foto hitam putih. Beberapa kelebihan RAW adalah bisa menangkap tonal warna secara maksimal dan lebih detail, kualitas tidak berkurang saat mengalami pengeditan. Selain itu format RAW kita bisa mengoreksi White balance, kontras bahkan Hue tanpa mengurangi kuaitas gambar. Disini kita perlu kepekaan untuk memvisualisasikan efek monochrome yang akan terjadi pada subjek. Dan ingat, jangan menggunakan file JPEG, karena detail tonal tidak akan terekam. Gunakanlah file RAW untuk merekam informasi warna, lalu edit menggunakan adobe photoshop. Menggunakan Style monocrome dengan file JPEG akan secara permanen menghilangkan warna.

5. Pertimbangkan Komposisi

Hilangkan bagian yang tak perlu/background yang kurang rapi, misalnya lampu jalan dan kabel yang semrawut. Kita bisa mengubah angle, men-zooming untuk mendapatkan viewpoint terbaik. Tonal hitam pada black and white mengandung arti “misteri”. Untuk foto portrait kita dapat melakukan close up, karena banyak sekali foto B/W yang hasilnya bagus dengan cara close up.

6. Gunakan Filter

Tidak hanya foto berwarna yang memerlukan filter, untuk gambar hitam putih filter ND juga sangat bermanfaat mereduksi over exposure pada area langit. Filter polarised/CPL juga bermanfaat untuk menambah kontras pada gambar dan menghilangkan refleksi pada gelas/air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar