Kamis, 30 April 2015

Tip Menciptakan Efek dengan Angle

Tip Menciptakan Efek dengan Angle

Seperti hidup, perubahan kecil saat memotret dapat menghasilkan hasil yang luar biasa. Dalam hal ini; angle. Ini merupakan latihan fotografi yang mudah dan dapat dilakukan dengan objek-objek sederhana misalnya, bunga. Tiap angle akan memberikan mood, perspektif, dan fokus yang berbeda saat melihat objek yang sama. Ada tiga angle yang biasa dipakai dalam fotografi: HA (high angle): dimana kamera berada lebih tinggi dari objek, LA (low angle): kebalikan dari HA; objek lebih tinggi daripada kamera, dan EL (eye level): objek dan kamera berada pada garis yang sama.
Contoh sederhana; kenapa, misalnya, beberapa orang lebih suka memotret diri mereka dari atas daripada lurus horizontal? Karena high angle membuat mata terlihat lebih besar, wajah lebih tirus, dan menyembunyikan fitur-fitur yang terlihat jelas dari depan. Hasilnya, potret kelihatan lebih menarik. Atau, ketika kalian ada di restoran dan pesanan datang. Sekarang orang lebih dulu memotret makanannya daripada mengambil sendok dan mulai makan. Memotret dari depan akan membantu mengambil asap yang mengepul untuk kemudian terlihat sedap dan hangat, namun mengambil high angle yang lurus ke bawah akan membantu kamu memperlihatkan cara penyajian makanan yang cantik dan mungkin peralatan makan yang lebih menarik daripada hidangannya.

High angle untuk menonjolkan cara penyajian yang berkesan “high tea” (source: http://fotonela.com/)

Low angle 

Merupakan sudut yang menantang namun hasilnya sangat sepadan. Dia akan memberikan efek tinggi, luas, besar, maha, tanpa batas, dan semacamnya. Cobalah memotret bunga sambil telungkup di tanah. Hasilnya, bunga terlihat menjulang dengan latar belakang langit biru. Atau ketika kalian melihat gedung tinggi, tangga putar, sekumpulan pohon kelapa, mereka bisa jadi objek yang bagus untuk berlatih memotret dengan low angle.

Low angle pada poppies yang dipotret oleh Kees Smans. (source: http://fotonela.com/)
Bagian sudut mana yang harus dipakai, tentunya tergantung apa yang mau kalian tampilkan dalam foto. Dengan kamera digital, eksperimen dapat menjadi tanpa batas. Coba pakai berbagai angle untuk satu objek dan lihat hasilnya. Karena memotret dengan mengandalkan cara “lurus di tengah” tidak akan menantang kemampuan kamu untuk belajar fotografi.Naiklah ke rooftop gedung, gunakan tripod, berjongkok, melompat! Mengeksplorasi angle adalah hal yang menyenangkan.


Selasa, 28 April 2015

Tips : Menjaga Kamera Dari Kerusakan

Tips : Menjaga Kamera Dari Kerusakan

(Source: http://fotonela.com)
Kamera adalah benda yang sangat berharga untuk semua fotografer. Kamera merupakan alat yang memperlihatkan siapa kalian, dan pastinya harus dilindungi dari berbagai kerusakan. Beberapa tips berikut bisa membantumu menjaga kamera kesayanganmu tetap terjaga dan berfungsi dengan baik.

Debu

Debu merupakan musuh terbesar untuk kamera digital. Kamu harus selalu mencegah debu dan/atau pasir masuk ke lensa karena dapat merusak bagian kaca dengan cepat dan menyebabkan kerusakan pada bagian dalam kamera. Selalu berhati-hati saat mengganti lensa, dan usahakan kalian melakukannya di tempat yang bersih.

Menyingkirkan Debu

Bahkan walaupun kalian sudah berhati-hati sekali, sejumlah kecil debu pasti akan tetap masuk ke lensa dari waktu ke waktu. Jika sudah menyebabkan masalah, cobalah bersihkan:
·         Keluarkan baterai dari kamera
·         Bersihkan dengan lembut menggunakan kuas kering yang halus dan kain khusus
·         Lepaslah bagian-bagian yang bisa dicopot (baterai, memory card, filter, lensa) lalu tiup debu dan kotoran menggunakan blower. Jangan menyentuh atau mengelap bagian dalam kamera dengan tangan atau jari!

Benturan

Walaupun kamera jarang sekali digunakan. Bukan hanya membentur atau menjatuhkan kameramu berarti merusak bagian luar body kamera, tapi juga bisa membuat komponen di bagian dalamnya terlepas, dan biaya perbaikannya tentu tidak murah.

Hindari Benturan

(Source: http://fotonela.com)
·         Selalu gunakan strap kamera. Dengan begini, meskipun terlepas dari tangan, tidak akan sampai jatuh ke lantai. Ini peraturan yang sudah jelas, tapi sekaligus juga sangat mudah diabaikan.
·         Beberapa tas kamera harganya tidak terlalu mahal, namun menawarkan perlindungan yang baik. Bukan hanya melindungi dari debu dan cairan, namun juga dapat menyelamatkan kameramu dari goncangan dan benturan yang tidak disengaja.

Basah

(Source: http://fotonela.com)
Walaupun sedikit saja air atau cairan bisa merusak kamera digital dengan cukup serius. Barang elektronik dan air tidak seharusnya bercampur, jadi jangan menaruh kameramu di meja restoran saat kalian sedang menikmati segelas minuman.
Jika kalian ternyata menumpahkan sesuatu ke kameramu, tidak usah panik. Lepas baterai dan memory card, lalu biarkan kamera mengering. Setelah beberapa jam (atau hari, untuk lebih amannya), bersihkan dengan kain kering yang bersih lalu pasang kembali semua bagiannya.

Bersabar

Terkadang kita punya kemungkinan merusak kamera saat sedang terburu-buru. Mengganti lensa tanpa berhati-hati, membiarkan tutup baterai terbuka, tidak memasang strap dengan benar. Pelan-pelan saja, ambil nafas, dan pikirkan baik-baik bagaimana seharusnya kameramu diperlakukan – terlebih jika harganya sangat mahal.


Senin, 27 April 2015

Memahami Kontras Pada Foto

Memahami Kontras Pada Foto


(Source: http://fotonela.com/)
Kontras merupakan salah satu pengetahuan dasar fotografi; yaitu perbedaan warna dalam sebuah foto. Terlebih perbedaan antara warna-warna paling terang (highlight) dengan warna-warna paling gelap (shadow). Kontras berhubungan dengan cahaya keras dan lembut. Cahaya keras biasanya akan membuat foto dengan kontras tinggi. Dalam foto semacam ini, ada bagian yang sangat gelap dan sangat terang. Ciri-ciri lain tentang foto yang kontrasnya tinggi adalah perbedaan yang tajam antara shadow dengan highlight.
Pada foto dengan kontras rendah, bagian tepi bayangan biasanya lebih halus sehingga menghasilkan gradasi yang indah dari gelap ke terang. Foto-foto semacam ini biasanya dihasilkan oleh sumber cahaya yang besar, seperti softbox atau umbrella.
Salah satu keputusan sulit yang harus ditentukan seorang fotografer pada situasi kontras tinggi adalah apakah mengambil highlight (exposure pendek) atau shadow (exposure panjang).
Rekomendasi umum untuk kamera digital adalah mengekspos highlight, membiarkan shadow tetap gelap. Karena detil gelap bisa dimunculkan lewat Photoshop, tapi highlight yang berlebih akan hilang selamanya.
Salah satu kekurangan foto dengan kontras yang buruk adalah hitam dan putih tidak terlihat seperti hitam dan putih. Putih akan kelihatan sedikit kekuningan dan hitam agak abu-abu. Jika kalian menciptakan foto yang seperti ini, kalian dapat gunakan image editor untuk memperbaiki kontras. Cara termudah adalah dengan menggunakan tool curves dan membentuknya mirip huruf S.
Terkadang kalian tidak bisa mendapatkan semuanya. Langit terang dan daratan gelap. Untuk menyeimbangkan exposure pada foto, kalian dapat gunakan filter ND Grad pada lensa. Filter dapat membuat langit lebih gelap sementara bagian daratan tidak berubah.
Contoh kontras tinggi pada foto. “RW Local” – Sammy J.(Source: http://fotonela.com/)
Ketika cuaca cerah, saat matahari bersinar terang, kalian akan mendapat cahaya yang sangat terang yang dapat membuat pemotretan jadi lebih mudah. Namun, kekurangannya, sinar matahari langsung menghasilkan banyak kontras. Jika kalian membuat portrait, maka berhati-hatilah dengan bayangan yang mengganggu. Kalian punya dua pilihan – menempatkan objek di tempat teduh atau gunakan fill flash. Saat langit mendung, kamu akan mendapat lebih sedikit kontras. Kalian dapat mengukur banyaknya kontras pada suatu tempat dengan melihat pinggiran bayangan. Jika tajam – maka kalian ada di tempat dengan kontras tinggi; jika halus, kontrasnya rendah. Hal bagus yang dapat kalian lakukan adalah menempatkan matahari di belakang objek. Kontrasnya akan menonjolkan lekuk dari objek.
Low contrast memberikan hasil foto yang lebih lembut.
365/155 – Don McKee. (Source: http://fotonela.com/)
Kalau kalian memotret di hari cerah, gunakanlah fill flash yang terdapat pada built-in flash kameramu, lalu diatur supaya memberikan sedikit cahaya hingga tidak mengalahkan cahaya yang utama. Tapi,bagaimanapun, flash dari kamera akan menghasilkan bayangan. Kontras tinggi bisa membantu memunculkan tekstur pada objek. Cara terbaik adalah menggunakan cahaya matahari (atau sinar keras lainnya) secara miring.


Minggu, 26 April 2015

Vignette? Apa Itu?

Vignette? Apa Itu? 

Apa itu vignette?

Vignette merupakan efek yang terdapat di pinggiran foto yang terlihat gelap jika dibandingkan dengan bagian tengah. Berupa bayangan tebal atau tergradasi dari yang tipis, pekat atau lembut, tergantung jenis vignette-nya.

Efek ini bisa berarti sesuatu yang memperkuat sebuh foto atau malah merusak. Vignette dapat menarik perhatian pada bagian tengah foto bagus untuk objek seperti portrait, tapi juga dapat membuat sebuah foto terasa berlebihan atau kehilangan kualitas foto karena bagian tepinya.

Jadi, baik ditambahkan dengan sengaja atau tidak, efek vignette penting untuk dipahami jenis-jenisnya dan penyebab munculnya dalam sebuah foto.

Vignette mekanis

Ini adalah vignette yang timbul karena sesuatu yang dipasang di pipa lensa sehingga menghalangi cahaya yang masuk. Ini dapat dikarenakan oleh pembuatan dan rancangan lensa yang buruk, tapi tidak selalu. Vignette mekanis juga dapat terjadi karena kesalahan pengguna kamera karena pemasangan lens hood yang salah dan tidak sejajar, atau karena menumpuk terlalu banyak filter lensa, atau juga karena sambungan lensa yang buruk dan lainnya. Ada juga filter lensa yang dibuat dengan sengaja agar menambahkan efek vignette untuk keperluan artistik.

Vignette mekanis dapat menyebabkan gelap total di bagian tepi, dan efek ini umumnya muncul mendadak. Perbaikan untuk vignette semacam ini adalah dengan menurunkan f-stop, yang bisa menghilangkan atau meringankan efeknya, walaupun bukan solusi yang ideal.

Mudah sekali untuk mengetahui apakah vignette mekanis ini sebuah masalah atau tidak: lepas semua sambungan lensa dan lihat apakah masih ada efek di tepian foto. Jika masih ada, berarti masalahnya bukan di lensa. Jika hilang, berarti kalian harus memeriksa lagi sambungannya.

Vignette optik

Ini dikarenakan oleh tambahan kaca pada lensa, seperti lensa telephoto, macro, wide angle, dan sebagainya. Setiap tambahan kaca lensa akan mempersempit bukaan lensa efektif yang akan cahaya akan dibiarkan masuk. Vignette yang muncul karena sebab ini cenderung lembut dan tergradasi.

Solusinya? Tentu berhati-hati dengan lensa yang kamu beli. Lakukanlah riset tentang beberapa lensa dengan hati-hati sebelum kalian memutuskan pilihan yang mungkin mengecewakan akibat munculnya vignette ini. Juga, pikirkan tentang berapa banyak lensa yang kamu tumpuk di kamera. Jangan berlebihan, karena sebagus apapun lensanya, kalau ditumpuk terlalu banyak, kamu bisa saja mendapatkan vignette. Solusi sementara adalah mengurangi f-stop (aperture), sama seperti pada vignette mekanis.

Vignette alami

Yang satu ini berbeda dari dua yang di atas, karena tidak disebabkan oleh terhalangnya cahaya masuk oleh lensa. Tapi karena sensor kamera.

Vignette alami bisa muncul karena sudut masuknya cahaya yang mengenai sensor, dimana jumlah cahaya yang mengenai pinggiran sensor berkurang dibandingkan dengan pada bagian tengah. Efek ini dan vignette optik, keduanya berkontribusi pada keseluruhan efek yang akan sulit diperbaiki nantinya. Tapi tidak banyak juga yang dapat kalian lakukan untuk menghindarinya. Tapi jangan kuatir, lensa yang dibuat akhir-akhir ini alias lensa modern sudah dilengkapi teknologi untuk mencegah munculnya vignette. Kalaupun ada, akan sangat lembut dan sulit dikenali kecuali oleh mata profesional.

Vignette buatan

Ini, sudah jelas, adalah vignette yang dengan sengaja ditambahkan melalui software image editor. Bisa dibuat dengan berbagai warna, walaupun umumnya hitam. Juga dengan tingkat kelembutan yang bermacam tergantung selera fotografer. Semuanya mungkin bila sudah sampai tingkat manipulasi digital. Software juga bisa digunakan baik itu untuk menambahkan atau mengurangi efek vignette yang sudah ada pada foto.

Kamis, 23 April 2015

Memanfaatkan Garis Dalam Foto

Memanfaatkan Garis Dalam Foto 

Salah satu masalah yang biasanya terdapat dalam fotografi adalah saat garis dimasukkan sebagai salah satu elemen atau bahkan objek utama. Pemakaian garis dapat memberikan efek yang besar. Pemakaian yang kurang tepat berdampak merusak fotomu.

Garis Dalam Fotografi

Banyak bentuk garis dalam fotografi, dan pilihan yang kalian pakai akan menentukan hasil akhir fotomu. Kalau garis dalam foto berawal dari tengah atau bagian tepi foto, maka ia dapat “membelah” pandangan menjadi dua. Fotomu akan memiliki tampilan dan komposisi yang lebih kuat jika garis utamanya diawali dari sudut frame.

Memanfaatkan garis dalam fotografi adalah teknik komposisi yang banyak dipakai oleh fotografer profesional untuk keperluan komposisi yang kuat. Garis dapat dipakai untuk mengarahkan mata menuju POI (Point of Interest) dan mencegah pandangan keluar ke sekeliling frame. Garis dapat membuat penekanan pada jarak atau memperlihatkan hubungan antara foreground dengan background. Kalian harus memperhatikan jika penggunaan garis yang tidak tepat bisa memberikan efek sebaliknya dan membuat pandangan menjauh dari POI.

Garis Vertikal

(Source: http://fotonela.com/)

Garis tegak lurus ini dapat berarti dominasi, kekuatan, kegagahan, dan pertumbuhan. Beberapa contohnya adalah gedung atau pohon tinggi. Cobalah agar menjaga garis vertikal ini paralel dengan bagian sisi fotomu. Garis tegak lurus dapat diawali dari sudut foto, seperti yang sudah disebutkan diatas, sehingga rule-of-thirds bisa dimanfaatkan. Hal Ini akan mencegah fotomu terlihat seperti terpotong separuh.

Garis Horizontal

(Source: http://fotonela.com/)
Garis mendatar dapat diartikan ketenangan, hening, dan rasa santai. Beberapa contohnya seperti pohon yang rebah, laut, pantai, dan garis cakrawala pada landscape. Seperti garis vertikal, garis horizontal harus dibuat sejajar mungkin dengan bagian bawah dan atas frame. Juga, rule-of-thirds dapat dijadikan pilihan. Garis horizontal yang berlapis dapat memperkuat komposisi dan bisa menghasilkan pola dan ritme dalam foto.

Garis Diagonal

(Source: http://fotonela.com/)
Garis miring bisa berarti gerakan, rangsangan, dan kedalaman. Fungsi garis semacam ini adalah membuat mata menelusuri keseluruhan foto. Cara terbaik menggunakan garis semacam ini adalah memperlihatkannya dari kiri bawah ke kanan atas karena mata kita secara alami melihat dari kiri ke kanan. Untuk mencegah foto tampak terbelah, cobalah menaruh garis miring ini sedikit diatas atau dibawah bagian sudut.

Garis Lekuk

(Source: http://fotonela.com/)
Garis berliku yang umumnya membentuk huruf S dapat berartikan sensualitas, kemewahan, dan rasa tenang yang seimbang. Lekukan tidak harus selalu berbentuk S; bentuk apapun yang berlekuk bisa digunakan. Contohnya sungai, aliran air, jalan setapak, dan bahkan tubuh manusia.

Garis Bertumpuk

(Source: http://fotonela.com/)
Jenis garis ini bisa menambah aliran atau kedalaman dalam fotomu. Ia juga dapat menambahkan kesan jauh atau perbandingan. Beberepa contohnya seperti kabel listrik, tangga, dan rel kereta api. Mata kita secara alami tertarik ke bagian dimana garis bertemu. Untuk menghasilkan efek tampilan yang lebih kuat, lebih baik meletakkan objek di dekat garis yang bertumpuk ini. Tapi, kadang-kadang garis semacam ini adalah POI dalam sebuah foto itu sendiri dan tidak memerlukan objek tambahan.



Rabu, 22 April 2015

Mengenal Stock Photography

Mengenal Stock Photography

(Source: http://fotonela.com/)
Stock photography yang merupakan bagian dari fotografi digital yang mungkin sering diabaikan. Walaupun portrait, landscape, abstrak dan lain-lain banyak dipilih dan dikenal oleh sebagian pencinta fotografi, bukan berarti stock photo tidak penting. Hal yang membuatnya berbeda dari jenis fotografi lainnya adalah kegunaannya yang pasti. Jenis fotografi lain sejenis portrait atau makro terkadang tidak memiliki “tempat” yang pasti. Sebuah portrait mungkin hanya punya kualitas ‘portrait’ tanpa fungsi lain selain nilai seni di dalamnya. Kebalikan dari itu, stock photo punya fungsi yang jelas dan mungkin dapat disebut sebagai cabang pekerjaan dibandingkan cabang fotografi. Jika kalian tertarik untuk mengembangkan diri di bidang stock photography.

Ada beberapa hal yang wajib kalian pahami lebih dulu:

Pertama, penting sekali untuk mengetahui darimana istilah stock photo berasal. Istilah ini dipakai, dan di internet sering disebut sebagai tempat jual beli foto melalui sebuah website stock photo. Website ini merupakan tempat dimana siapa saja dapat mendaftar lalu meng-upload foto mereka supaya dapat dilihat untuk selanjutnya dibeli. Kalian bisa mendapatkan uang sesuai peraturan yang diterapkan oleh website yang kalian pakai. Beberapa orang membeli stock photo biasanya untuk keperluan yang berhubungan dengan pekerjaan. Yang paling sering adalah desainer grafis, marketing, majalah, dan iklan. Mereka memakai foto yang sudah mereka beli sesuai keinginan mereka, bisa selanjutnya bisa diedit atau digunakan seadanya.
Beberapa website stock photo yang sering digunakan orang adala; gettyimages123rfistockphoto, dan beberapa orang yang bekerja dibisnis ini sendiri menggunakan akun deviantart untuk memasarkan foto-foto mereka.
Supaya dapat sukses di bidang bisnis stock photography, kalian wajib mengetahui apa yang dicari pembeli dan bahwa ini merupakan jenis fotografi yang sangat berbeda dari yang mungkin sudah sering kalian lakukan. Bergantung pada jenis pekerjaannya, seorang pembeli butuh stock photo digital untuk kebutuhan tertentu yang mudah diedit atau dipakai. Mereka mungkin perlu foto makro, landscape, dan objek industrial tapi yang diperlihatkan agak berbeda dari yang biasanya muncul di galeri online.
Para pekerja iklan mungkin membutuhkan foto-foto yang dengan jelas menggambarkan apa yang ingin mereka jual. Desainer grafis ingin foto-foto digital yang gampang diedit dengan backgroun polos dan tanpa banyak bayangan. Juga, ada banyak jenis pekerjaan lain yang memerlukan beberapa jenis dari satu objek untuk dipilih mana yang paling pas dengan proyek mereka. Yang berarti, satu objek harus ditampilkan dalam beberapa sudut dan posisi kamera yang berbeda.
Demikian penjelasan dasar tentang stock photography. Mungkin kelihatannya sederhana, tapi untuk mempelajarinya akan diperlukan waktu yang lama. Kalau kalian berencana berkarir di bidang ini, maka kalian harus meluangkan cukup waktu, bekerja keras, dan kalian akan jadi stock photographer yang berhasil.


Selasa, 21 April 2015

Memotret Sun Flare

Memotret Sun Flare

(Source: http://fotonela.com/)
Beberapa orang menganggap sun flare adalah gangguan dalam foto dan harus dihindari. Tapi bagi beberapa orang itu tidak berlaku. Biasanya orang yang suka sun flare selalu berusaha mengejarnya dimanapun ia ada. Sinar matahari paling favorit adalah saat sedikit sebelum tengah hari dan tentu di sore hari mendekati golden hour (ketika hari cerah, pastinya.) Sinar di saat itu bisa menghasilkan flare yang sempurna dan warnanya hangat.
Kalau kalian tidak takut untuk mengambil sun flare dan mau mencoba memasukkannya ke dalam foto-fotomu.

Ada beberapa tips yangmungkin bisa membantu:

1.    Jika lensamu dilengkapi lens hood, lepas dulu. Lens hood dibuat untuk melindungi lensa dari – salah satunya – sinar matahari yang sangat kuat dan dan bisa menghasilkan sun flare pada foto. Jadi aksesori ini harus dilepas jika kalian mau menangkap sinar.
2.    Gunakan bukaan aperture kecil sekita f/12, hal ini dapat membantu mendapatkan sun flare. Jika kalian memanfaatkan flare untuk elemen tambahan pada portrait, maka perhatikan apa yang kalian inginkan. Jika kalian ingin ada spektrum yang tertangkap, maka gunakan bukaan aperture kecil. Tapi jika kalian ingin portrait yang lebih lembut dengan depth of field yang dangkal, maka flare yang kalian hasilkan akan samar dan tersebar. Tidak akan ada spektrum di dalamnya. Kembali lagi, ini hanya soal selera fotografer (dan klien – kalau kamu memotret untuk orang lain.)
3.    Sun flare berasal dari sinar matahari yang sangat terang dan menyilaukan, kondisinya sama seperti memotret di ruangan gelap bagi kameramu dimana fokus akan susah didapat jika kalian memakai autofokus. Jadi pindahkan ke manual saja. Jika kalian menggunakan flare untuk backlighting, tidak akan sulit karena kalian hanya harus mengatur fokus pada objek. Namun jika kalian memang memotret flare-nya, yang notabene adalah di langit, maka gunakan fokus infinity. Sama seperti saat kamu memotret bulan atau jejak bintang.
4.    Gunakan ISO paling rendah. Biasanya 100. Jelas saja, karena yang kita foto sudah sangat terang. Menggunakan ISO tinggi hanya akan merusak foto dan semua akan hilang dalam cahaya. ISO rendah dalam foto yang melibatkan sun flare juga dapat membantu menambah shadow dan kontras. Bagus untuk digunakan pada cityscape. Namun jika kalian mungkin akan lebih suka highlight pada portrait yang disinari matahari kekuningan.

5.    Jangan bidik langsung mataharinya. Ini juga untuk keselamatan sensor kameramu, selain bahwa membidik matahari langsung cenderung menghasilkan burs t(bentuk bintang yang tajam) dan bukannya lingkaran-lingkaran spektrum yang artistik. Biarkan matahari hanya berada di pinggiran frame, dan lebih baik kalau kalian memotretnya di sore hari.
(Source: http://fotonela.com/)