Memanfaatkan Garis Dalam Foto
Salah satu masalah yang biasanya terdapat
dalam fotografi adalah saat
garis dimasukkan sebagai salah satu elemen atau bahkan objek utama. Pemakaian garis
dapat memberikan efek yang besar. Pemakaian yang kurang tepat berdampak merusak
fotomu.
Garis Dalam Fotografi
Banyak
bentuk garis dalam fotografi, dan pilihan yang kalian pakai akan menentukan hasil
akhir fotomu. Kalau
garis dalam foto berawal
dari tengah atau bagian tepi
foto, maka ia dapat
“membelah” pandangan menjadi dua. Fotomu akan memiliki tampilan dan komposisi
yang lebih kuat jika garis utamanya diawali
dari sudut frame.
Memanfaatkan garis dalam fotografi adalah teknik komposisi
yang banyak dipakai
oleh fotografer profesional untuk keperluan
komposisi yang kuat. Garis dapat
dipakai untuk mengarahkan mata menuju
POI (Point of Interest)
dan mencegah pandangan keluar
ke sekeliling frame. Garis dapat
membuat penekanan pada jarak
atau memperlihatkan
hubungan antara foreground dengan background. Kalian harus memperhatikan jika penggunaan garis yang tidak tepat bisa
memberikan efek sebaliknya dan membuat pandangan menjauh dari POI.
Garis Vertikal
(Source: http://fotonela.com/) |
Garis tegak lurus ini dapat berarti dominasi, kekuatan, kegagahan, dan
pertumbuhan. Beberapa contohnya adalah gedung atau pohon tinggi. Cobalah agar menjaga garis vertikal ini paralel dengan
bagian sisi fotomu. Garis tegak lurus dapat
diawali dari sudut foto,
seperti yang sudah disebutkan diatas, sehingga rule-of-thirds bisa
dimanfaatkan. Hal Ini
akan mencegah fotomu terlihat
seperti terpotong separuh.
Garis Horizontal
(Source: http://fotonela.com/) |
Garis mendatar dapat
diartikan ketenangan, hening, dan rasa santai.
Beberapa contohnya seperti pohon yang rebah, laut, pantai, dan garis cakrawala
pada landscape. Seperti garis vertikal, garis horizontal harus dibuat sejajar
mungkin dengan bagian bawah dan atas frame. Juga, rule-of-thirds dapat dijadikan pilihan. Garis horizontal yang
berlapis dapat
memperkuat komposisi dan bisa menghasilkan
pola dan ritme dalam foto.
Garis Diagonal
(Source: http://fotonela.com/) |
Garis miring bisa berarti
gerakan, rangsangan, dan kedalaman.
Fungsi
garis semacam ini adalah membuat mata menelusuri keseluruhan foto. Cara terbaik
menggunakan garis semacam ini adalah memperlihatkannya
dari kiri bawah ke kanan atas karena
mata kita secara alami melihat dari kiri ke kanan. Untuk mencegah foto tampak
terbelah, cobalah menaruh
garis miring ini sedikit diatas atau dibawah bagian sudut.
Garis Lekuk
(Source: http://fotonela.com/) |
Garis berliku yang umumnya
membentuk huruf S dapat
berartikan sensualitas, kemewahan,
dan rasa tenang yang seimbang. Lekukan tidak harus selalu berbentuk S; bentuk
apapun yang berlekuk bisa digunakan. Contohnya sungai, aliran air, jalan
setapak, dan bahkan tubuh manusia.
Garis Bertumpuk
(Source: http://fotonela.com/) |
Jenis garis ini bisa
menambah aliran atau kedalaman dalam fotomu. Ia juga dapat menambahkan kesan jauh atau perbandingan.
Beberepa contohnya seperti kabel listrik, tangga, dan rel kereta api. Mata kita
secara alami tertarik ke bagian
dimana garis bertemu. Untuk menghasilkan efek tampilan yang lebih kuat, lebih
baik meletakkan objek di dekat garis yang bertumpuk ini. Tapi, kadang-kadang
garis semacam ini adalah POI dalam sebuah foto itu sendiri dan tidak memerlukan objek tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar