Kamis, 23 April 2015

Memanfaatkan Garis Dalam Foto

Memanfaatkan Garis Dalam Foto 

Salah satu masalah yang biasanya terdapat dalam fotografi adalah saat garis dimasukkan sebagai salah satu elemen atau bahkan objek utama. Pemakaian garis dapat memberikan efek yang besar. Pemakaian yang kurang tepat berdampak merusak fotomu.

Garis Dalam Fotografi

Banyak bentuk garis dalam fotografi, dan pilihan yang kalian pakai akan menentukan hasil akhir fotomu. Kalau garis dalam foto berawal dari tengah atau bagian tepi foto, maka ia dapat “membelah” pandangan menjadi dua. Fotomu akan memiliki tampilan dan komposisi yang lebih kuat jika garis utamanya diawali dari sudut frame.

Memanfaatkan garis dalam fotografi adalah teknik komposisi yang banyak dipakai oleh fotografer profesional untuk keperluan komposisi yang kuat. Garis dapat dipakai untuk mengarahkan mata menuju POI (Point of Interest) dan mencegah pandangan keluar ke sekeliling frame. Garis dapat membuat penekanan pada jarak atau memperlihatkan hubungan antara foreground dengan background. Kalian harus memperhatikan jika penggunaan garis yang tidak tepat bisa memberikan efek sebaliknya dan membuat pandangan menjauh dari POI.

Garis Vertikal

(Source: http://fotonela.com/)

Garis tegak lurus ini dapat berarti dominasi, kekuatan, kegagahan, dan pertumbuhan. Beberapa contohnya adalah gedung atau pohon tinggi. Cobalah agar menjaga garis vertikal ini paralel dengan bagian sisi fotomu. Garis tegak lurus dapat diawali dari sudut foto, seperti yang sudah disebutkan diatas, sehingga rule-of-thirds bisa dimanfaatkan. Hal Ini akan mencegah fotomu terlihat seperti terpotong separuh.

Garis Horizontal

(Source: http://fotonela.com/)
Garis mendatar dapat diartikan ketenangan, hening, dan rasa santai. Beberapa contohnya seperti pohon yang rebah, laut, pantai, dan garis cakrawala pada landscape. Seperti garis vertikal, garis horizontal harus dibuat sejajar mungkin dengan bagian bawah dan atas frame. Juga, rule-of-thirds dapat dijadikan pilihan. Garis horizontal yang berlapis dapat memperkuat komposisi dan bisa menghasilkan pola dan ritme dalam foto.

Garis Diagonal

(Source: http://fotonela.com/)
Garis miring bisa berarti gerakan, rangsangan, dan kedalaman. Fungsi garis semacam ini adalah membuat mata menelusuri keseluruhan foto. Cara terbaik menggunakan garis semacam ini adalah memperlihatkannya dari kiri bawah ke kanan atas karena mata kita secara alami melihat dari kiri ke kanan. Untuk mencegah foto tampak terbelah, cobalah menaruh garis miring ini sedikit diatas atau dibawah bagian sudut.

Garis Lekuk

(Source: http://fotonela.com/)
Garis berliku yang umumnya membentuk huruf S dapat berartikan sensualitas, kemewahan, dan rasa tenang yang seimbang. Lekukan tidak harus selalu berbentuk S; bentuk apapun yang berlekuk bisa digunakan. Contohnya sungai, aliran air, jalan setapak, dan bahkan tubuh manusia.

Garis Bertumpuk

(Source: http://fotonela.com/)
Jenis garis ini bisa menambah aliran atau kedalaman dalam fotomu. Ia juga dapat menambahkan kesan jauh atau perbandingan. Beberepa contohnya seperti kabel listrik, tangga, dan rel kereta api. Mata kita secara alami tertarik ke bagian dimana garis bertemu. Untuk menghasilkan efek tampilan yang lebih kuat, lebih baik meletakkan objek di dekat garis yang bertumpuk ini. Tapi, kadang-kadang garis semacam ini adalah POI dalam sebuah foto itu sendiri dan tidak memerlukan objek tambahan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar