Peraturan Memotret Di Tempat Umum
(Source:fotonela.com) |
Saat ini semua
ponsel sudah dilengkapi kamera dan berakibat
dengan semakin banyak orang yang memotret di tempat umum. Fotonya
mungkin biasa saja seperti
memotret pawai atau bahkan hingga merekam video sebuah kejadian kerusuhan dan
semacamnya. bagaimanapun
alasannya, peraturan fotografi di tempat-tempat umum selalu sama.
Hak dasar fotografer sebenarnya cukup sederhana: Jika kalian ada di tempat umum dan
kamu bisa melihat objeknya, dengan
begitu kalian boleh memotretnya.
Dengan arti selama kalian ada di tempat umum, kamu
secara legal dapat memotret
apapun. Namun, kalau kalian menggunakan lensa telephoto,
mikrofon parabol, atau kamera tersembunyi untuk mendapatkan foto kepemilikan pribadi walau kamu ada di tempat umum, maka
mungkin kalian punya masalah
jika seseorang dengan kepemilikan tersebut meminta privasi. Jadi, meliputi apa
saja tempat umum itu? Beberapa tempat sudah jelas, seperti taman, jalanan,
lapangan sepak bola – ini adalah tempat-tempat yang legal untuk memotret apapun yang sedang berlangsung. Namun bagaimana dengan foto-foto Instagram
yang kamu ambil di dalam sebuah restoran? Itu lain hal.
Umumnya, kalau sebuah tempat pribadi dibuka untuk umum
(seperti restoran, toko, area wisata, dsb) maka kamu diijinkan untuk memotret
dan merekam video kecuali jelas dituliskan di tempat tersebut untuk tidak
menggunakan kamera. Jika pemilik tempat tersebut (atau pegawainya)
meminta kalian untuk berhenti
memotret, maka berhentilah. Lebih
penting lagi, Selalu berpikir sebelum mulai menggunakan kamera.
Kapan dan Dimana Saja Kamu Bisa Terkena Masalah
Seperti kebanyakan
peraturan hukum, ada pengecualian tentang peraturan fotografi di tempat umum.
Memotret apa saja dimana saja yang termasuk lahan pribadi
bisa dianggap pelanggaran. Gedung-gedung milik pemerintah umumnya terbuka untuk
fotografi, tapi tidak di pangkalan militer atau gedung pengadilan.
Hanya karena beberapa tempat disebut tempat umum, bukan berarti boleh
dijadikan tempat fotografi. Misalnya, sebuah toilet di tempat umum yang termasuk tempat umum, tapi
orang-orang di dalamnya jelas ingin privasi, jadi memotret di dalam toilet umum
jelas bukan ide bagus. Ini juga berlaku untuk tempat-tempat lain seperti ruang
tunggu dokter dan semacamnya.
Apa Yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Bilang Kalian Melakukan Pelanggaran
Kalau kalian
ditegur saat memotret di tempat yang jelas-jelas adalah wilayah pribadi tanpa
ijin, maka kalian harus
berhenti dan segera pergi. kalau
pegawai atau satpam di tempat itu memintamu berhenti memotret, Berhentilah. Jika di tempat kaalian memotret tidak ada tanda ‘wilayah
pribadi’ atau ‘dilarang memotret’ tapi tetap ditegur, maka ini pilihanmu. Mau
pergi atau ngotot dengan pihak keamanan disitu.
Diluar apakah kamu benar atau salah, tidak ada yang boleh
merampas kameramu di tempat umum. Bahkan kalau kalian melanggar wilayah pribadi, si pemilik tempat tersebut
dan juga polisi tidak boleh mengambil kamera, SD card, atau film-mu tanpa surat
resmi.
Berhati-hatilah Saat Kamu Mengunggah Foto Secara Online
Hak kalian
untuk memotret tidak berhenti saat kamu menekan tombol shutter. Kalau kalian menempatkan foto-foto ini
secara online atau mungkin
sampai menjualnya, maka situasi akan berubah. Kalian mungkin punya hak untuk memotret dimanapun, tapi mempublikasikan
Foto-foto tertentu mungkin
bisa membuatmu kena masalah hukum.
Kalian
tidak boleh menggunakan kesukaan seseorang akan produk tertentu untuk
kepentingan komersil tanpa ijin orang tersebut. Yang berarti, kalian tidak boleh memotret seseorang di tempat
publik dengan wajah yang tampak jelas sedang menggunakan produk tertentu lalu
menjualnya ke perusahaan produk tersebut atau dijual sebagai stock photo
perusahaan (tapi kamu boleh menjualnya ke koran atau menggunakannya sebagai
materi seni).
Terakhir, kalian
tidak boleh mempublikasikan foto yang menunjukkan informasi pribadi seseorang.
Ini termasuk foto seperti yang sudah disebutkan tadi, di ruang tunggu dokter
dan semacamnya dimana orang membutuhkan privasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar