Selasa, 21 April 2015

Memotret Sun Flare

Memotret Sun Flare

(Source: http://fotonela.com/)
Beberapa orang menganggap sun flare adalah gangguan dalam foto dan harus dihindari. Tapi bagi beberapa orang itu tidak berlaku. Biasanya orang yang suka sun flare selalu berusaha mengejarnya dimanapun ia ada. Sinar matahari paling favorit adalah saat sedikit sebelum tengah hari dan tentu di sore hari mendekati golden hour (ketika hari cerah, pastinya.) Sinar di saat itu bisa menghasilkan flare yang sempurna dan warnanya hangat.
Kalau kalian tidak takut untuk mengambil sun flare dan mau mencoba memasukkannya ke dalam foto-fotomu.

Ada beberapa tips yangmungkin bisa membantu:

1.    Jika lensamu dilengkapi lens hood, lepas dulu. Lens hood dibuat untuk melindungi lensa dari – salah satunya – sinar matahari yang sangat kuat dan dan bisa menghasilkan sun flare pada foto. Jadi aksesori ini harus dilepas jika kalian mau menangkap sinar.
2.    Gunakan bukaan aperture kecil sekita f/12, hal ini dapat membantu mendapatkan sun flare. Jika kalian memanfaatkan flare untuk elemen tambahan pada portrait, maka perhatikan apa yang kalian inginkan. Jika kalian ingin ada spektrum yang tertangkap, maka gunakan bukaan aperture kecil. Tapi jika kalian ingin portrait yang lebih lembut dengan depth of field yang dangkal, maka flare yang kalian hasilkan akan samar dan tersebar. Tidak akan ada spektrum di dalamnya. Kembali lagi, ini hanya soal selera fotografer (dan klien – kalau kamu memotret untuk orang lain.)
3.    Sun flare berasal dari sinar matahari yang sangat terang dan menyilaukan, kondisinya sama seperti memotret di ruangan gelap bagi kameramu dimana fokus akan susah didapat jika kalian memakai autofokus. Jadi pindahkan ke manual saja. Jika kalian menggunakan flare untuk backlighting, tidak akan sulit karena kalian hanya harus mengatur fokus pada objek. Namun jika kalian memang memotret flare-nya, yang notabene adalah di langit, maka gunakan fokus infinity. Sama seperti saat kamu memotret bulan atau jejak bintang.
4.    Gunakan ISO paling rendah. Biasanya 100. Jelas saja, karena yang kita foto sudah sangat terang. Menggunakan ISO tinggi hanya akan merusak foto dan semua akan hilang dalam cahaya. ISO rendah dalam foto yang melibatkan sun flare juga dapat membantu menambah shadow dan kontras. Bagus untuk digunakan pada cityscape. Namun jika kalian mungkin akan lebih suka highlight pada portrait yang disinari matahari kekuningan.

5.    Jangan bidik langsung mataharinya. Ini juga untuk keselamatan sensor kameramu, selain bahwa membidik matahari langsung cenderung menghasilkan burs t(bentuk bintang yang tajam) dan bukannya lingkaran-lingkaran spektrum yang artistik. Biarkan matahari hanya berada di pinggiran frame, dan lebih baik kalau kalian memotretnya di sore hari.
(Source: http://fotonela.com/)

1 komentar:

  1. Numpang ya bossku ^^
    Bonus Welcome Untuk New Member:
    - Bagi deposit Rp.10,000 - Rp.14,999 Bonus Rp.5.000
    - Bagi deposit Rp.15,000 - Rp.24,999 Bonus Rp.10.000
    - Bagi deposit Rp.25,000 - Rp.49,999 Bonus Rp.15.000
    - Bagi deposit Rp.50,000 - Rp.99,999 Bonus Rp.20.000
    - Bagi deposit Rp.100,000 ke atas Bonus Rp.25.000
    - Bonus next deposit 5% untuk deposit Rp.50.000
    REAL PLAYER VS PLAYER !!!

    Syarat Klaim bonus yaitu menghubungi CS kami di
    WHATSAPP : +855966139323
    BBM : KENARI00
    LIVE CHAT : KENARIPOKER . COM
    ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER . COM
    HANYA DI KENARI POKER BANYAK BONUSNYA BOSSKU

    BalasHapus